MUSYAWARAH AMBALAN RADEN WIJAYA PARAMESWARI 2017
Satyaku kudharmakan
Dharmaku kubhaktikan
Salam Pramuka !!!
Seperti yang kita ketahui yang
namanya musyawarah berarti mempunyai tujuan mencapai mufakat, jadi jangan sampai
nanti pemilihannya dilaksanakan voting. Adapun kandidat terpilih ambalan Raden Wijaya diantaranya I Komang Candrika Kumara, I Putu
Agus Setyawan, I Gede Feri Sandrawan, dan Ketut Redita. Pada ambalan
Parameswari yaitu Putu Ayu Padma Dewi, Luh Feby Susia, Putu Yuni Asih Kusuma
Dewi, dan Ni Putu Ayu Masdarini. Kandidat-kandidat ini merupakan kandidat
terpilih dari sejumlah anggota yang melakukan tes seleksi. Seleksi
dialaksanakan kurang lebih 2 yang akhirnya menetapkan 4 kandidat tersebut.
Kandidat yang akan dipilih ini akan menduduki jabatan sebagai pradana putra dan
putri, pemangku adat putra dan putri, kerani putra dan putri, dan bangkir putra
dan putri.
Setelah satu tahun menjabat sebagai pradana inilah saatnya
I Nyoman Binarsa dan Putu Isma Eka Suantari untuk turun dari jabatannya. Selama
menjabat, banyak sekali prestasi yang dapat dibanggakan. Tergambar dari
pengalaman manis asam, asin dan pahit itu terlihat jelas banyak sekali
keluh-kesah yang dihadapi dari pradana Ambalan Raden Wijaya-Parameswari.
Terbukti pada masa jabatannya lalu banyak sekali kegiatan yang harus dilalui,
mulai dari partisipasi dalam lomba-lomba baik setingkat Provinsi maupun
Kabupaten, kegiatan Smanbara Scout Competition (SSC) IV, dan kegiatan partisipasi dalam berberapa saka. Semua
kegiatan itu tidak dapat dianggap enteng, karena semua kekiatan tersebut cukup
menguras tenaga baik itu pemimpin maupun anggotanya. Usaha tersebut terbayar
pada hari Jum’at 15 Desember 2017 dilaksanakannya Musyawarah Ambalan untuk
memilih pradana yang baru, yang akan memimpin ambalan selama 1 tahun ke depan.
Musyawarah Ambalan ini memang sudah dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Sangat
diharapkan nantinya akan memilih pemimpin yang tepat dan bisa bertanggung jawab
akan semua kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan.
Suasana tegang tergambar dari
banyaknya perbedaan pendapat dari berbagai pihak. Pamilihan pradana kali ini
memang berjalan cukup alot. Penilaian yang bukan hanya dilihat dari caranya
berorasi, keaktifan sehari-hari namun pemilihan juga dilakukan dengan melihat
pasangan yang dapat diajak bekerja sama satu sama lain.
Setelah melakukan Musyawarah yang
lumayan lama, akhirnya didapatkan sebuak mufakat bagi seluruh anggota. Posisi
sebagai pradana yang awalnya diduduki oleh I Nyoman Binarsa serta Putu Isma Eka
Suantari digantikan oleh I Komang Candrika Kumara dan Putu Ayu Padma Dewi. Pada
posisi pemangku adat yang awalnya diduduki oleh Wayan Wahyu Atha Negara dan
Agung Ayu Sri Wahyuni digantikan oleh I Putu Agus Setyawan dan Luh Feby Susia. Selanjutnya
jabatan sebagai kerani I Gede Feri Sandrawan dan Putu Yuniasih Kusuma Dewi yang
awalnya diduduki oleh Kadek Endra Adi Sastrawan dan Ni Made Artini. dan yang
terakhir Ketut Redita dan Putu Ayu Masdarini menjabat sebagai Bangkir
menggantikan posisi Putu Diva Rahayana Pratama dan Nengah Novi Widiami Putri. Pasangan
pasangan ini sudah dirundingkan dan dianggap sangan cocok untuk bekerja sama.
Pasangan – pasangan tersebut dipercaya menggantikan
posisi Dewan Ambalan sebelumnya berdasarkan hasil seleksi dan musyawarah.
Semoga Dewan Ambalan yang baru ini bisa melaksanakan tugasnya dengan baik dan
membantu memajukan Ambalan Raden Wijaya Parameswari kedepannya. (pril)