Musyawarah Ambalan Raden Wijaya Parameswari 2018
Tepat tanggal 17 Desember 2018, Ambalan Raden Wijaya
Parameswari pangkalan SMA Negeri Bali Mandara melaksanakan musyawarah ambalan
guna memilih Dewan Ambalan periode 2018/2019 menggantikan Dewan Ambalan
terdahulu yaitu periode 2017/2018. Seperti namanya sendiri, pemilihan Dewan
Ambalan baru menggunakan sistem musyawarah/mufakat dimana semua
keputusan diambil dengan kesepakatan bersama dan tidak menggunakan sistem voting. Terdapat 8 kannmdidat Dewan
Ambalan untuk periode ini, dari Ambalan Raden Wijaya yaitu I Wayan Adi Saputra,
I Kadek Yogi Yanto, I Komang Utama Yasa dan Gede Damar Kencana. Sedangkan dari
Ambalan Parameswari yaitu Luh Putu Damayanti, Ni Putu Inten leoni, Ni Luh Putu
Rajini Putri dan Ni Luh Putu Winda Virgayani. Kandidat ini merupakan kandidat
yang telah lolos seleksi yang dilaksanakan 2 kali yakni seleksi tulis dan interview. Setelah melewati seleksi
tersebut, akhirnya terpilihlah kandidat yang akan memperebutkan posisi sebagai
pradan putra dan putri, pemangku adat putra dan putri, krani putra dan putri
serta bangkir putra dan putri masa bakti 2018/2019.
Satu tahun sudah I Komang Candrika Kumara sebagai pradana
putra dan Putu Ayu Padmadewi sebagai pradana putri periode 2017/2018
menyumbangkan kerja kerasnya memimpin organisasi Pramuka di SMA Negeri Bali
Mandara. Pengalaman yang didapatpun melimpah dari suka maupun duka, mulai dari
pujian hingga keluh kesah dari anggota maupun pembina, namun semua itu bisa
mereka tangani dengan baik. Sudah banyak prestasi dari Ambalan Raden Wijaya
Parameswari dalam masa jabatan mereka. Salah satu yang tidak akan terlupakan
yaitu SSC (Smanbara Scout Competition) ke V sekwartir daerah Bali yang dilakasanakan
di SMA negeri Bali Mandara. Tidak hanya itu, banyak sekali kegiatan lain
seperti Saka Wira Kartika Championship
2018, Lomba Senam Pramuka Di Universitas Pendidikan Ganesha dan masih banyak
kegiatan kepramukaan lainnya. Hal inipun tidak lepas dari kerja keras pemimpin
dan anggotanya sehingga semua kegiatan berjalan dengan lancar. Jadi, Musyawarah
ambalan ini bertujuan untuk mencari sosok pemimpin yang dapat mengkordinir para
anggotanya demi tercapainya tujuan dari organisasi pramuka Ambalan Raden wijaya
Parameswari.
Musyawarah ambalan ini merupakan musyawarah tersingkat
dalam sejarah Pramuka Di SMA Negeri Bali
Mandara, namun hal ini tidak menghilangkan rasa hikmat dan tegang saat jalannya
pemilihan Dewan Ambalan yang baru. Penentuan Dewan Ambalan tidak hanya dari
proses seleksi saja tetapi juga dilihat dari keseharian para kandidat dalam hal
memimpin dan mengkordinir suatu kegiatan, juga pasangan dari masing masing
dewan ambalan ditentukan dari kecocokan mereka dalam melakukan kegiatan
bersama.
Akhirnya setelah
melewati musyawarah, terpilihlah posisi dari masing-masing kandidat. I Wayan
Adi Saputra dan Luh Putu Damayanti terpilih menjadi Pradana menggantikan posisi
I Komang Candrika Kumara dan Putu Ayu Padma Dewi, I Kadek Yogi Yanto dan Ni Luh
Putu Rajini Putri menggantikan posisi I Putu Agus Setyawan dan Luh Feby Susia
sebagai pemangku adat, I Komang Utama Yasa dan Ni Putu Inten Leoni menjadi
krani menggantikan posisi I Gede Feri Sandrawan dan Putu Yuniasih Kusuma Dewi
dan posisi bangkir yang diduduki oleh Ketut Redita dan Putu Ayu Masdarini
digantikan oleh Gede Damar Kencana dan Ni Luh Putu Winda Virgayani. Setelah
melewati beberapa pertimbangan, dipercaya bahwa mereka merupakan pasangan yang
cocok untuk menjadi Dewan Ambalan masa bakti 2018/2019. Harapan dari seluruh
anggota Ambalan Raden Wijaya Parameswari semoga Dewan Ambalan masa bakti
2018/2019 dapat membuat nama dari Pramuka SMA Negeri Bali Mandara semakin harum
tidak hanya di lingkup kecil namun hingga ke luar daerah.(kio)