SMANBARA SCOUT COMPETITION VI

SMANBARA SCOUT COMPETITION VI

Satyaku, Kudharmakan, Dharmaku, kubaktikan Salam Pramuka!! Hy, Kakak-Kakak Penggalang se-Kwartir Daerah Bali! SSC VI sudah dekat lh...

Sabtu, 13 September 2014



Dua Tongkat Pengirim Pesan

Hari ketiga (19/07) pengenalan kegiatan kepramukaan oleh bantara ambalan Raden Wijaya Parameswari diawalai dengan upacara pembukaan pramuka seperti biasanya. Namun berbeda dengan upacara sebelumnya, upacara pramuka yang biasanya dipimpin oleh kakak bantara, kali ini dipimpin oleh peserta didik baru. Upacara berjalan lancar namun seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak itu juga yang terjadi pada upacara yang telah dipersiapkan kurang lebih selama beberapa jam ini.
Usai upacara, pengenalan semaphore dan cara mengirim berita menjadi materi yang harus dipelajari selanjutnya oleh para peserta didik. Materi Semaphore dibawakan santai oleh Rai, Eviana serta bantara penegak lainnya, para penegak bantara yang bertugas membawakan salah satu meteri kepramukaan ini terlihat sangat antusias. Terbukti salah seorang bantara yang bernama Rai Asmara membulatkan tekadnya untuk naik ke atas pohon demi memperlihatkan cara mengirim dan menerima berta yang tepat.
“Ini merupakan kali pertama saya melakukan hal ini, tapi demi pramuka saya rela naik ke pohon, kalau dipikir-pikir bisa dijadikan pengalaman menarik. Anehnya ketika naik itu cepat dan tidak ada masalah, tapi ketika mau turun entah kenapa langsung merinding.” Ungkap Rai Asmara.
Tidak hanya penegak bantara, para peserta didik tidak mau kalah mengajukan pertanyaan, pendapat serta hebatnya beberapa dari peserta didik baru telah mampu menggunakan serta hapal dengan sandi-sandi semaphore. Peserta didik secara langsung diberikan kesempatan untuk memegang, dan mengirim pesan lewat dua tongkat ini.
‘’Saya senang sekali dengan teknik pembelajaran semaphore di Smanbara yang sangat menarik, apalagi kakak-kakak bantara sangat interaktif dan komunikatif, saya melihat perbedaan yang sangat mencolok antara latihan pramuka di SMP dan di Smanbara, walaupun sama namun karena adanya komunikasi dua arah, jadi saya lebih semangat untuk latihan pramuka.” Terang Jayanti salah seorang calon penegak tamu.
Benar saja, Semaphore yang merupakan salah satu materi pokok kepramukaan memang penting diajarkan untuk para peserta didik, karena dengan mempelajari dan menggali lagi tentang semaphore dapat meningkatkan tingkat ketelitian, kedisiplinan, ingatan, dan kesabaran. (Ani)



Anjangsana, Mengenal Dan Dikenal
            Hari pertama pengenalan pramuka ambalan Raden Wijaya Parameswari di SMAN Bali Mandara (17/07) diawali dengan upacara pembukaan ala pramuka yang berlangsung di lapangan upacara. Upacara yang berlangsung pagi hari melibatkan anggota pramuka penegak bantara ambalan Raden Wijaya Parameswari, 85 peserta didik baru serta siswa kelas XI Dan XII SMAN Bali Mandara.
            Usai upacara pembukaan yang memakan waktu 20 menit lamanya, dilaksanakan kegiatan kepramukaan yang dinamakan kegiatan anjangsana yang berlangsung di lapangan upacara juga. Kegiatan anjangsana merupakan kegiatan ramah tamah utnuk saling memperkenalkan diri sehingga masing-masing dari peserta didik dapat saling mengenal khususnya bagi peserta didik baru.
            “Bagi saya sendiri, anjangsana ini sangat bermakna untuk mengenal satu sama lain terutama bagi adik-adik penegak yang baru atau peserta didik baru. Anjangsana ini merupakan kegiatan yang tidak kaku malah membuat agar semua anggota pramuka rileks” Tegas Cinthya Kusumasari selaku Pradana Putri.
            Benar saja kegiatan tersebut membawa citra ambalan yang positif bagi peserta didik baru. Terlihat dari wajah mereka yang berseri ketika ditanya perihal materi kepramukaan serta pengujian dalam mengingat nama-nama siswa penegak bantara ambalan Raden Wijaya Parameswari. Dalam kegiatan ini dibantu juga oleh salah seorang alumni SMAN Bali Mandara yang bernama Eris Dwi Wahyudi yang juga merupakan pradana pramuka angkatan pertama.
            “ka eris”
            Pramuka merupakan kegiatan yang membentuk karakter peserta didik dengan tegas. Tapi tegas bukan berarti tegang sehingga kegiatan kepramukaan selalu berlangsung dengan gembira dan tepat waktu tepat pada saat bercanda dan tepat pada situasi serius. (Ani).

Minggu, 07 September 2014



Tunjukan Pramuka Yang Nyata, Bukan Sekedar Kekerasan !

BERITA PEMBUKAAN
Tahun ajaran baru yang ditandai dengan adanya kenaikan kelas serta kegiatan penerimaan peserta didik baru di SMAN Bali Mandara membuat sekolah yang merupakan binaan provinsi ini menjadi sangat sibuk, terbukti dari sibuknya pihak staff, guru, serta senat SMAN Bali Mandara. Bukan hanya senat atau guru yang sibuk, dibalik itu siswa-siswi SMAN Bali Mandara yang tegabung dalam sebuah organisasi yang bernama pramuka ini juga terlihat sibuk. Karena tidak bisa dipungkiri tahun ajaran 2014/2015 yang baru memiliki kurikulum yang berbeda dari kurikulum tahun lalu yang mana mewajibkan setiap siswanya untuk mengikuti kegiatan kepramukaan.
Salah satu alasan yang mendasari kurikulum baru itu yakni untuk membentuk karakter siswa yang mulai merosot akibat zaman yang semakin modern serta pramuka yang telah dipercaya sebagai tonggak kedisiplinan. Sehingga untuk menanggulangi kemerosotan karakter dan mengembalikan citra dunia kepramukaan bagi pelajar.
“Bagus karena tambah orang pramuka akan tambah seru dan kita anak pramuka senang karena telah dipercaya sebagai pengemban tugas itu. Beban pasti ada, karena menurut saya beban itu masalah, masalah itu merupakan makanan pokok manusia. Dan ketika manusia berkecimpung dalam organisasi pasti kadang berdebat dan akhirnya menimbulkan masalah sehingga disebut beban, namun yang lebih saya rasakan di Pramuka adalah kegembiraan.” Ungkap Adi Sumerta salah seorang penegak bantara.
Diawali dengan upacara pembukaan pramuka yang dilaksanakan di lapangan upacara SMAN Bali Mandara (17/07) pada pagi hari dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan lainnya yang tidak kalah serunya, seperti anjangsana atau pengakraban diri, pengenalan pramuka, pemberian materi dan sebagainya yang akan dilaksanakan tiga hari lamanya (17S/d 19 Juli) sebagai awal pengenalan organisasi pramuka ambalan Raden Wijaya Parameswari.
Kegiatan kepramukaan yang diperkenalkan selama tiga hari kepada para peserta didik baru diharapkan memberikan citra positif serta dapat membangunkan karakter bangsa yang mulai tidur sehingga nantinya melalui kegiatan kepramukaan ini dapat melahirkan generasi pemimpin yang berkarakter.(Ani)